Yusril Akan Tetap Serang Pemerintah
Awaludin - Okezone
Sabtu, 19 Mei 2012 06:00 wib
Foto: (dok okezone)
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan mantan Menteri Sekretaris Negara di eranya, Yusril Ihza Mahendra, di kediaman Presiden di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Menurut orang dekat Yusril Ihza Mahendra, Afriansyah Noor. Dipanggilnya Yusril ke Cikeas dikarenakan ingin bersilaturahmi dengan orang nomor satu di Indonesia dan membicarakan proses hukum masalah Gubernur Bengkulu non aktif, Agusrin M Najamudin.
"SBY akan mentaati proses hukum yang lagi berjalan terhadap kasus Gubernur Bengkulu non aktif Agusrin, yang mana PTUN telah meminta penundaan pelantikan Wagub Bengkulu Junaidi jadi Gubernur karena bertentangan dengan UU yang ada, nah terus SBY minta Pak Yusril bantu dia lagi," ucapnya saat berbincang dengan okezone melalui sambungan telepon, Sabtu (19/5/2012).
Namun, Ferry sapaan akrab Afriansyah Noor mengatakan, Yusril Ihza Mahendra tetap berkomitmen untuk bangsa dan negara dan tidak perlu bekerja didalam pemerintahan atau kabinet.
"Pak Yusril tetap komit buat bangsa dan negara, siap saja tapi tidak di dalam pemerintahan atau kabinet dan tetap sebagai orang yang siap memberikan kontribusi kepada negara tapi tidak harus di dalam, dan tetap akan mengkritisi pemerintahan yang keliru dan salah," tambahnya.
Kata Ferry, Yusril Ihza Mahendra akan tetap kritis terhadap pemerintahan yang keliru dan salah. "Pak Yusril tidak mau jadi apa-apa, dipemerintahan SBY ini Pak Yusril tetap akan kritis. Jika tidak taat konstitusi SBY bisa bahaya," tutupnya.
Menurut orang dekat Yusril Ihza Mahendra, Afriansyah Noor. Dipanggilnya Yusril ke Cikeas dikarenakan ingin bersilaturahmi dengan orang nomor satu di Indonesia dan membicarakan proses hukum masalah Gubernur Bengkulu non aktif, Agusrin M Najamudin.
"SBY akan mentaati proses hukum yang lagi berjalan terhadap kasus Gubernur Bengkulu non aktif Agusrin, yang mana PTUN telah meminta penundaan pelantikan Wagub Bengkulu Junaidi jadi Gubernur karena bertentangan dengan UU yang ada, nah terus SBY minta Pak Yusril bantu dia lagi," ucapnya saat berbincang dengan okezone melalui sambungan telepon, Sabtu (19/5/2012).
Namun, Ferry sapaan akrab Afriansyah Noor mengatakan, Yusril Ihza Mahendra tetap berkomitmen untuk bangsa dan negara dan tidak perlu bekerja didalam pemerintahan atau kabinet.
"Pak Yusril tetap komit buat bangsa dan negara, siap saja tapi tidak di dalam pemerintahan atau kabinet dan tetap sebagai orang yang siap memberikan kontribusi kepada negara tapi tidak harus di dalam, dan tetap akan mengkritisi pemerintahan yang keliru dan salah," tambahnya.
Kata Ferry, Yusril Ihza Mahendra akan tetap kritis terhadap pemerintahan yang keliru dan salah. "Pak Yusril tidak mau jadi apa-apa, dipemerintahan SBY ini Pak Yusril tetap akan kritis. Jika tidak taat konstitusi SBY bisa bahaya," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar